Monday, August 24, 2009

Sejahat-jahat makhluk

Hadith : Dari Aisyah r.a. katanya,:”Sesungguhnya ummu Habibah dan Ummu Salamah ada menyebutkan kepada nabi gereja yang dilihatnya di negeri Habsyah, bahawa di dalam gereja itu ada sejumlah patung. Sabda nabi s.a.w,:”Sesungguhnya orang-orang itu jika yang meninggal di antara mereka orang soleh, mereka membuatkannya masjid di atas kuburannya dan mereka buatkan patungnya. Mereka itulah sejahat-jahat makhluk di sisi Allah pada hari kiamat.” (Al-Bukhari)

Huraian:

Islam tidak meredhai umatnya menyimpan patung di dalam rumah kerana ia mirip kepada sembahan-sembahan yang biasa dipertuhankan oleh orang-orang kafir.

Sekalipun seseorang itu tidak menganggap patung tersebut sebagai Tuhan dan tidak menyembahnya, ia tetap ditegah kerana Islam bukan sekadar melarang seseorang dari melakukan syirik tetapi ia juga menghalang dan menutup segala jalan-jalan yang mengarah, menyerupai dan memiliki unsur syirik.

Lebih dari itu malaikat juga enggan memasuki rumah yang mempunyai patung di dalamnya dan ketiadaan para malaikat ini akan menjauhkan rahmat dan keredhaan Allah Subhanahu wa Ta‘ala daripada penghuni rumah tersebut.

Akan tetapi Islam sedia memberi kelonggaran dan kemudahan hukum kepada anak-anak kecil yang memiliki patung sebagai alat mainan kerana bagi anak-anak, patung-patung tersebut tidaklah memiliki sebarang nilai sembahan kecuali sekadar alat mainan sahaja.

Namun begitu di zaman kini agak sukar dibezakan antara patung (al-Tamathil) yang dibenarkan atau dilarang kerana ia kini diperbuat dari pelbagai bahan-bahan yang berbeza dengan zaman Nabi s.a.w.

Ada patung dari aloi logam, bahan gentian plastik, kaca dan sebagainya.

Maka langkah terbaik dan selamat ialah tidak menyimpan patung-patung tersebut sama ada di dalam rumah, pejabat, kereta atau di mana-mana sekalipun kerana ditakuti ia menjebakkan kita di dalam perbuatan syirik tanpa sedar. Sumber : Jabatan Kemajuan Islam Malaysi

Saturday, August 22, 2009

DARAJAT HADIS-HADIS TENTANG BACAAN WAKTU BERBUKA PUASA DAN KELEMAHAN BEBERAPA HADITS TENTANG KEUTAMAAN/FADLILAH FADHILAH PUASA

oleh Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat


Hadits Pertama

"Artinya : "Dari Ibnu Abbas, ia berkata : Adalah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan : Allahumma Laka Shumna wa ala Rizqika Aftharna, Allahumma Taqabbal Minna Innaka Antas Samiul 'Alim (artinya : Ya Allah ! untuk-Mu aku berpuasa dan atas rizkqi dari-Mu kami berbuka. Ya Allah ! Terimalah amal-amal kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Mengetahui)". [Riwayat : Daruqutni di kitab Sunannya, Ibnu Sunni di kitabnya 'Amal Yaum wa-Lailah No. 473. Thabrani di kitabnya Mu'jamul Kabir]

Sanad hadits ini sangat Lemah/Dloif

Pertama :
Ada seorang rawi yang bernama : Abdul Malik bin Harun bin 'Antarah.
Dia ini rawi yang sangat lemah.
[1]. Kata Imam Ahmad bin Hambal : Abdul Malik Dlo'if
[2]. Kata Imam Yahya : Kadzdzab (pendusta)
[3]. Kata Imam Ibnu Hibban : Pemalsu hadits
[4]. Kata Imam Dzahabi : Dia dituduh pemalsu hadits
[5]. Kata Imam Abu Hatim : Matruk (orang yang ditinggalkan riwayatnya)
[6]. Kata Imam Sa'dy : Dajjal, pendusta.

Kedua :
Di sanad hadits ini juga ada bapaknya Abdul Malik yaitu : Harun bin 'Antarah. Dia ini rawi yang diperselisihkan oleh para ulama ahli hadits. Imam Daruquthni telah melemahkannya. Sedangkan Imam Ibnu Hibban telah berkata : "Munkarul hadits (orang yang diingkari haditsnya), sama sekali tidak boleh berhujjah dengannya".

Hadits ini telah dilemahkan oleh Imam Ibnul Qoyyim, Ibnu Hajar, Al-Haitsami dan Al-Albani dan lain-lain

Periksalah kitab-kitab :
[1]. Mizanul I'tidal 2/666
[2]. Majmau Zawaid 3/156 oleh Imam Haitsami
[3]. Zaadul Ma'ad di kitab Shiyam/Puasa oleh Imam Ibnul Qoyyim
[4]. Irwaul Ghalil 4/36-39 oleh Muhaddist Al-Albani.


Hadits Kedua.

"Artinya : Dari Anas, ia berkata : Adalah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berbuka beliau mengucapkan : Bismillahi, Allahumma Laka Shumtu Wa Alla Rizqika Aftartu (artinya : Dengan nama Allah, Ya Allah karena-Mu aku berbuka puasa dan atas rizqi dari-Mu aku berbuka)". [Riwayat : Thabrani di kitabnya Mu'jam Shagir hal 189 dan Mu'jam Awshath]

Sanad hadits ini Lemah/Dlo'if

Pertama :
Di sanad hadist ini ada Ismail bin Amr Al-Bajaly.
Dia seorang rawi yang lemah.
[1]. Imam Dzahabi mengatakan di kitabnya Adl-Dhu'afa : Bukan hanya satu orang saja yang telah melemahkannya.
[2]. Kata Imam Ibnu 'Ady : Ia menceritakan hadits-hadits yang tidak boleh diturut.
[3]. Kata Imam Abu Hatim dan Daruquthni : Lemah !
[4]. Saya berkata Dia inilah yang meriwayatkan hadits lemah bahwa imam tidak boleh adzan (lihat : Mizanul I'tidal 1/239).

Kedua :
Di sanad ini juga ada Dawud bin Az-Zibriqaan.
[1]. Kata Al-Albani : Dia ini lebih jelek dari Ismail bin Amr Al-Bajaly.
[2]. Kata Imam Abu Dawud, Abu Zur'ah dan Ibnu Hajar : Matruk.
[3]. Kata Imam Ibnu 'Ady : Umumnya apa yang ia riwayatkan tidak boleh diturut (lihat Mizanul I'tidal 2/7)
[4]. Saya berkata : Al-Ustadz Abdul Qadir Hassan membawakan riwayat Thabrani ini di kitabnya Risalah Puasa akan tetapi beliau diam tentang derajat hadits ini ?

Hadits Ketiga

"Artinya : Dari Muadz bin Zuhrah, bahwasanya telah sampai kepadanya, sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan : Allahumma Laka Sumtu ....." [Riwayat : Abu Dawud No. 2358, Baihaqi 4/239, Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Sunniy]

Lafadz dan arti bacaan di hadits ini sama dengan riwayat/hadits yang ke 2 kecuali awalnya tidak pakai Bismillah.

Dan sanad hadits ini mempunyai dua penyakit.

Pertama :
"Mursal, karena Mu'adz bin (Abi) Zur'ah seorang Tabi'in bukan shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. (hadits Mursal adalah : seorang tabi'in meriwayatkan langsung dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, tanpa perantara shahabat).

Kedua :
"Selain itu, Mu'adz bin Abi Zuhrah ini seorang rawi yang Majhul. Tidak ada yang meriwayatkan dari padanya kecuali Hushain bin Abdurrahman. Sedang Ibnu Abi Hatim di kitabnya Jarh wat Ta'dil tidak menerangkan tentang celaan dan pujian baginya".

Hadits Keempat
"Artinya : Dari Ibnu Umar, adalah Rasulullah SAW, apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan :
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ.
DZAHABAZH ZHAAMA-U WABTALLATIL 'URUQU WA TSABATAL AJRU INSYA ALLAH (artinya : Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan/urat-urat, dan telah tetap ganjaran/pahala, Inysa allah). [Hadits HASAN, riwayat : Abu Dawud No. 2357, Nasa'i 1/66. Daruquthni dan ia mengatakan sanad hadits ini HASAN. Hakim 1/422 Baihaqy 4/239]

Al-Albani menyetujui apa yang dikatakn Daruquhni.!

Saya berkata : Rawi-rawi dalam sanad hadits ini semuanya kepercayaan (tsiqah), kecuali Husain bin Waaqid seorang rawi yang tsiqah tapi padanya ada sedikit kelemahan (Tahdzibut-Tahdzib 2/373). Maka tepatlah kalau dikatakan hadits ini HASAN.

Kesimpulan.
[1]. Hadits yang ke 1,2 dan 3 karena tidak syah (sangat dloif dan dloif) maka tidak boleh lagi diamalkan.

[2]. Sedangkan hadits yang ke 4 karena riwayatnya telah syah maka bolehlah kita amalkan jika kita suka (karena hukumnya sunnat saja).


BEBERAPA HADITS LEMAH TENTANG KEUTAMAAN PUASA

Hadits Pertama

"Artinya : Awal bulan Ramadhan merupakan rahmat, sedang pertengahannya merupakan magfhiroh (ampunan), dan akhirnya merupakan pembebasan dari api neraka". [Riwayat : Ibnu Abi Dunya, Ibnu Asakir, Dailami dll. dari jalan Abu Hurairah]

Derajat hadits ini : DLAIFUN JIDDAN (sangat lemah).
Periksalah kitab : Dla'if Jamius Shagir wa Ziyadatihi no. 2134, Faidhul Qadir No. 2815.

Hadits Kedua :

"Artinya : Dari Salman Al-Farisi, ia berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Pernah berkhutbah kepada kami di hari terakhir bulan Sya'ban. Beliau bersabda : "Wahai manusia ! Sesungguhnya akan menaungi kamu satu bulan yang agung penuh berkah, bulan yang didalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah telah jadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan shalat malamnya sunat, barang siapa yang beribadat di bulan itu dengan satu cabang kebaikan, adalah dia seperti orang yang menunaikan kewajiban di bulan lainnya, dan barangsiapa yang menunaikan kewajiban di bulan itu adalah dia seperti orang yang menunaikan tujuh puluh kewajiban di bulan lainnya. Dia itulah bulan shabar, sedangkan keshabaran itu ganjarannya surga.... dan dia bulan yang awalnya rahmat, dan tengahnya magfiroh (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka..." [Riwayat : Ibnu Khuzaimah No. hadits 1887 dan lain-lain]

Sanad Hadits ini DLAIF. Karena ada seorang rawi bernama : Ali bin Zaid bin Jud'an. Dia ini rawi yang lemah sebagaimana diterangkan oleh Imam Ahmad, Yahya, Bukhari, Daruqhutni, Abi Hatim, dan lain-lain.

Dan Imam Ibnu Khuzaimah sendiri berkata : Aku tidak berhujah dengannya karena jelek hafalannya.

Imam Abu Hatim mengatakan : Hadits ini Munkar !!

Periksalah kitab : Silsilah Ahaadits Dloif wal Maudluah No. 871, At-Targhib Wat-Tarhieb jilid 2 halaman 94, Mizanul I'tidal jilid 3 halaman 127.

Hadits Ketiga

"Artinya : Orang yang berpuasa itu tetap didalam ibadat meskipun ia tidur di atas kasurnya". [Riwayat : Tamam]

Sanad Hadits ini DLA'IF. Karena di sanadnya ada : Yahya bin Abdullah bin Zujaaj dan Muhammad bin Harun bin Muhammad bin Bakkar bin Hilal. Kedua orang ini gelap keadaannnya karena kita tidak jumpai keterangan tentang keduanya di kitab-kitab Jarh Wat-Ta'dil (yaitu kitab yang menerangkan cacat/cela dan pujian tiap-tiap rawi hadits). Selain itu di sanad hadits ini juga ada Hasyim bin Abi Hurairah Al-Himsi seorang rawi yang Majhul (tidak dikenal keadaannya dirinya). Sebagaimana diterangkan Imam Dzahabi di kitabnya Mizanul I'tidal, dan Imam 'Uqail berkata : Munkarul Hadits !!

Kemudian hadits yang semakna dengan ini juga diriwayatkan oleh Dailami di kitabnya Musnad Firdaus dari jalan Anas bin Malik yang lafadnya sebagai berikut :

"Artinya :"Orang yang berpuasa itu tetap di dalam ibadat meskipun ia tidur diatas kasurnya".

Sanad hadits ini Maudlu'/Palsu. Karena ada seorang rawi yang bernama Muhammad bin Ahmad bin Suhail, dia ini seorang yang tukang pemalsu hadits, demikian diterangkan Imam Dzahabi di kitabnya Adl-Dluafa.

Periksalah kitab : Silsilah Ahaadist Dla'if wal Maudl'uah No. 653, Faidlul Qadir No. hadits 5125.

Hadits Keempat.

"Artinya : Tidurnya orang yang berpuasa itu dianggap ibadah, dan diamnya merupakan tasbih, dan amalnya (diganjari) berlipat ganda, dan do'anya mustajab, sedang dosanya diampuni" [Riwayat : Baihaqy di kitabnya Su'abul Iman, dari jalan Abdullah bin Abi Aufa]

Hadits ini derajadnya sangat Dla'if atau Maudlu. Karena di sanadnya ada Sulaiman bin Umar An-Nakha'i, salah seorang pendusta (baca : Faidlul Qadir No. 9293).

Hadits Kelima.

"Artinya : Puasa itu setengah dari pada sabar" [Riwayat : Ibnu Majah].

Kata Imam Ibnu Al-Arabi : Hadits (ini) sangat lemah !

Hadist Keenam.

"Artinya : Puasa itu setengah dari pada sabar, dan atas tiap-tiap sesuatu itu ada zakatnya, sedang zakat badan itu ialah puasa" [Riwayat : Baihaqy di kitabnya Su'abul Iman dari jalan Abu Hurairah].

Hadits ini sangat lemah !
[1]. Ada Muhammad bin Ya'kub, Dia mempunyai riwayat-riwayat yang munkar. Demikian diterangkan oleh Imam Dzahabi di kitabnya Adl-Dluafa
[2]. Ada Musa bin 'Ubaid. Ulama ahli hadits. Imam Ahmad berkata : Tidak boleh diterima riwayat dari padanya (baca : Faidlul Qodir no. 5201).

Itulah beberapa hadits lemah tentang keutamaan puasa dan bulannya. Selain itu masih banyak lagi hadits-hadits lemah tentang bab ini. Hadits-hadits di atas sering kali kita dengar dibacakan di mimbar-mimbar khususnya pada bulan Ramadhan oleh para penceramah.[1]

[Disalin dari kitab Al-Masaa-il (Masalah-Masalah Agama)- Jilid ke satu, Penulis Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Terbitan Darul Qolam - Jakarta, Cetakan ke III Th 1423/2002M]
_________
Foote Note
[1]. Ditulis tanggal 7-11-1986

Friday, August 21, 2009

Rasionalisme Dan Penjelasan Yang Menyeluruh

PENDAHULUAN


Penulisan ini akan menyentuh tentang ideologi moden khususnya ideologi atau aliran pemikiran dari barat yang mempengaruhi umat Islam. Perbincangan akan tertumpu kepada ideologi rasionalisme yang lahir bersama ideologi-ideologi barat yang lain. Ideologi ini telahpun bercambah dalam pemikiran masyarakat moden di Malaysia ketika ini. Skop perbincangan penulisan tertumpu kepada ciri-ciri, sejarah perkembangan dan pengaruhnya di Malaysia. Bagi mengupas tajuk ini terlebih dahulu perlu difahami definisi ideologi. Perkataan ideologi berasal daripada bahasa Greek cantuman dari kata ‘ideo’ dan ‘logos’. Ideo membawa pengertian pemikiran, manakala logos bererti ilmu. Dari segi istilah, ideologi dapat disimpulkan sebagai‘Satu keyakinan atau fahaman hasil dari pemikiran atau idea manusia sama ada dalam bentuk teori, falsafah, andaian dan sebagainya.(1).

Memahami ideologi dari konteks sejarah juga merupakan satu ciri yang amat penting untuk mengenali secara kritis dan analisis terhadap setiap aliran pemikiran (ideologi) yang berada di sekeliling kita. Bagi mengenali setiap ideologi-idelogi yang timbul dari barat kita perlu melihat dari sudut sejarah iaitu mengenali punca kelahiran aliran falsafah tersebut dan tokoh-tokoh pengasas bagi setiap aliran. Ini juga bersesuaian untuk mengenali dan memahami falsafah dan aliran-aliran pemikiran barat moden agar kita dapat memahami peradaban moden masa kini yang sedang mengawal percaturan dunia. Kita juga perlu mengenali sebilangan tokoh-tokoh intelektual dan pemikir barat agar kita mengenali gagasan-gagasan yang cuba diketengahkan oleh mereka supaya kita dapat mempertahankan aqidah umat Islam. Beberapa tokoh Rasionalisme kenali seperti Rene Descartes (1596-1650), Benedict Spinoza (1632-1677), Gottfried Wilhelm Leibnitz (1646-1716).(2)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

(1) Mohd Nor Mamat Pemikiran Islam dan Dunia Hari Ini:Senario Dunia Islam dan Strategi Menghadapi Cabaran Ummah. (1)
(2)http://www.permaya.org/yaman/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=32


DEFINISI RASIONALISME.

Rasionalisme didefinisikan sebagai aliran ideologi yang meyakini bahawa segala pengetahuan dapat diraih oleh manusia melalui akal fikirannya semata-mata, kerana segala sesuatu tidak terbatas bagi akal manusia. (3). Rasionalisme, dalam erti mendewakan akal fikiran dan menjadikannya kayu ukur dalam menilai segala sesuatu, yang menjadi asas peradaban Barat juga dianut oleh golongan modenis dan liberal Muslim. (4).

Rasional adalah suatu kecenderungan pemikiran yang berorientasikan upaya menafsirkan alam dan segala fenomena manusia dan perbuatannya dengan tertumpu pada sejumlah teori. Oleh yang demikian, mazhab rasionais boleh muncul dalam wilayah pemikiran keagamaan, meskipun ada sebahagian yang menolak kemungkinan ini, dengan alas an adanya paradoks dan apresiasi terhadap rasio manusia dengan keyakinan adanya kekuatan ghaib yang merupakan cirri keimanan dalam agama. Aliran rasionalisme tidak terletak pada pengembalian segala sesuatu kepada konsep semata-mata, melainkan pada upaya menafsirkan gejala-gejala,baik alam ataupun manusia, sesuai dengan kaedah-kedah rasional (5)

Daripada definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahawa rasionalisme adalah penerimaan bahawa fikiran sebagai prinsip yang tertinggi yang merupakan organ ilmu yang menghakimkan segala dan penolakan segala yang mengatasinya seperti wahyu, nubuwwah.

(3)http://ppips.utm.my/web/islambest/index.php?option=com_content&task=view&id=114&Itemid=105

(4) http://ilmiah.blogdrive.com/archive/51.html

(5) Dr. Ahmad Mahmud Shubhi, 2001.Filsafat Etika Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta.



CIRI-CIRI RASIONALISME.

Falsafah moden bermula di Barat di Benua Eropah pada abad ke 17 dengan kemunculan aliran rasionalisme. Ahli falsafah rasionalis menyatakan bahawa kebenaran adalah bersumberkan ketaakulan, ia lebih agung dan wujud secara bebas daripada pengalaman pancaindera dan ilmu pengetahuan adalah bersifat a priori . (6).

Kemunculan aliran rasionalisme banyak dipengaruhi oleh perkembangan sains dan matematik dengan membawa pendekatan bahawa ketepatan falsafah menyamai ketepatan matematik. Mereka memberikan penekanan kepada kesanggupan minda manusia sebagai sumber kebenaran samada berkaitan manusia mahupun dunia. Golongan rasionalis menganggap apa yang difikir oleh akal secara jelas wujud diluar akal mereka, bukan wujud secara khayali semata-mata. Bahkan Descartes dan Leibniz menganggap wujud idea sedia (innate idea) dalam minda manusia. (7)

Oleh yang demikian boleh dikatakan ciri-ciri rasionalisme menjurus kepada aspek penggunaan akal semata-mata dalam menjelaskan kebenaran. Antara ciri-ciri rasionalisme yang dapat dijelaskan iaitu :

1.Rasionalisme menekankan fikiran sebagai sumber utama pengetahuan manusia
2.Akal pemegang autoriti terakhir bagi penentuan kebenarannya.
3.Sikap atau pemikiran yang mempercayai bahawa kepercayaan agama seharusnya ditolak jika ia didirikan tanpa asas rasional.
4.Setiap benda hanya boleh dijelaskan melalui satu sistem sahaja iaitu ketaakulan
5.Optimis bahwa kesejahteraan umat manusia akan ditunjang oleh kemajuan sains dan teknologi.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
(6) Ahmad Sunawari Long,2006, Sejarah Falsafah , Bangi : Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia. hlm 93
(7) Ibid hlm hlm 94

Apa yang jelas di sini terdapat perbezaan yang ketara di antara pandangan Islam dan barat. Pandangan dunia barat adalah berpaksikan kepada fahaman akal fikiran, rasionalisme dan kebendaan dalam kehidupan mereka. Akal, perkembangan sains dan ketepatan matematik sebagai rujukan asas dalam kehidupan telah dipisahkan dari sumber wahyu yang akhirnya akan menyebabkan manusia tidak mengenali jalan menuju Tuhannya.

SEJARAH KEMUNCULAN RASIONALISME.

Menurut sejarah kemasukan pemikiran asing dalam Islam berlaku melalui dua saluran iaitu pertama ,melalui proses asimilasi bangsa dan kedua, melalui kegiatan penterjemah karya-karya asing dalam bahasa Arab.(8). Saluran pertama pengaliran pemikiran asing berlaku apabila wilayah-wilayah yang telah begitu lama dipengaruhi oleh tamadun Greek -Rumawi telah ditawan oleh tentera Islam seperti wilayah Syria. (9).

John of Damascus,menerapkan ajaran Kristian dan pemikiran Greek ke dalam pemikiran Islam. Masalah besar menunjukkan teologi Islam dipengaruhi pemikiran Greek dan Kristian ialah tentang keqadiman al_quran, kebebasan bertindak dan tentang sifat tuhan. Menurut ajaran Rasulullah SAW, baginda pernah melarang para sahabat membangkitkan persoalan qadar atau takdir Allah SWt kerana kesannya akan mencacatkan dan menggugat keimanan.Oleh disebabkan pertembungan budaya perkara ini diketepikan.Sausan (kristian dari Iraq peluk Islam kemudian murtad) memperkataka tentang qadar.Daripada Sausan, Maabad al-Juhani mempelajari tentang qadar.(10).

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
(8) F.E Peters, 1968. Aristotle and the Arabs: The Aristotelian Tradition in Islam. New York:New York University Press, hlm58-68.
(9) Morris s.Seale, 1961.Muslim Theology: A Study of Origins with Reference to The Church Fathers. London: Luzac & Co. Ltd., hlm 4.
(10) W.Montgomerry Watt,1973. The Formative of Islamic Though. Edinburgh: Edinburgh University Press,hlm 85.


Maabad ialah pelopor aliran qadariah menafikan takdir Allah SWT menekan kebebasan manusia bertindak.Beberapa orang Sahabat Abdullah ibn Abbad, Abu Hurairah, Jabir,Ans menasihatkan orang ramai memulaukan penganut aliran ini.Selepas Maabad aliran Qadariah disebarkan oleh seorang Qibti iaitu Ghailan al-Dimashqi.

Rentetan daripada fahaman Qadariah muncullah al-Ja`ad ibn Dirham dan juga Jahmn Ibn Safwan di khurasan mengasaskan fahaman Jabariah.Fahaman ini mengajar bahawa manusia sebenarnya tidak mempunyai sebarang kekuasaan terhadap sesuatu, kerana segala-galanya dibawah kawalan Allah SWT sepenuhnya.al-Ja`ad ibn Dirham terima aliran ini daripada Ibban Sam`an dan beliau terima dari Talut ibn A`sam ( seorang Yahudi hidup sezaman dengan Nabi). Jahmn Ibn Safwan pula terpengaruh dengan John of Damascus.tentang penafian sifat tuhan. (11). Dengan kematian Maabad al-Juhani dan Ghailan al-Dimashqi Qadariah tidak terus terhapus. Begitu juga kematian Jahmn Ibn Safwan tidak menyebabkan ajaran terhapus. Sebaliknya terus hidup dibawah naungan aliran baru Muktazillah.Wasil ibn `Ata’ pengasas aliran muktazillah berpendapat orang yang melakukan dosa besar bukan seorang yang kafir atau muslim tetapi terletak diantara kedua-duanya.

Dalam Tamadun Islam , orang Islam merujuk kepada ajaran Nabi Muhammad dalam menyelesaikan masalah. Selepas kewafatan nabi,umat Islam terdedah dengan situasi, isu dan kejadian yang baru memerlukan ijtihad bagi menyelesaikan sesuatu perkara dan masalah.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(11) Morris S. Seale, op.cit., hlm 46 -47.

Ijtihad ialah satu proses yang dilakukan oleh ulama untuk melakukan sesuatu hukum dengan dilakukan secara bersungguh-sungguh bagi situasi yang tidak wujud pada zaman Nabi Muhammad SAW. Ijtihad menggunakan logik sebagai pemangkin dan logic banyak digunakan dalam berhujah.Tokoh falsafah banyak menggunakan logik akal ialah golongan Muktazillah.Golongan Asyariyyah memegang kepada ajaran Islam yang asal..Golongan Muktazillah ditentang oleh golongan Asyariyyah terutama Imam Ghazali. Ianya ditentang kerana logik digunakan untuk berhujah tentang benda ghaib sehingga bertentangan dengan akidah Islam.Imam al-Ghazali seorang yang menulis buku yang besar menentang fahaman Muktazillah iaitu Tahafut al-Falasifah (Sanggahan Falsafah). (12).

Dalam bukunya tahafut al-falasifah beliau sendiri telah menyanggah pandangan ahli falsafah yang membawa kepada kekufuran yakni hujah alam ini qadim, tuhan tidak mengetahui bahagian sekecil-kecil alam ini, dan ketiadaan kebangkitan jasmani pada hari Qiamat. Al Ghazali tega bangun ditengah-tengah gelanggang falsafah, dan merobek seluruh pemahaman yang songsang dan bercelaru itu. (13).

bnu Rusyd, tokoh Muktazillah yang terakhir (dilahirkan di Sepanyol). Beliau menulis buku menjawab buku yang ditukis oleh Imam Al-Ghazali iaitu Tahafut al Tahafut. Hujah yang terdapat dalam buku karangan beliau itu tidak dapat menangkis hujah Imam Al-Ghazali. Falsafah dan logik merosot dalam tamadun Islam. (14).

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
(12) Nota Kuliah Falsafah Sains.
(13) http://netlog.wordpress.com/tag/antara-syariat-dan-tasawuf/
(14) Nota Kuliah Falsafah Sains.
Kemunculan aliran rasionalisme di barat dirujuk kepada teori ilmu yang dipegang oleh ahli falsafah utama pada abad 17 dan ke 18 iaitu :(15)
1. Rene Descartes ( 1596-1659 M)
2. Baruch Spinoza ( 1632 -1677)
3. Gottrfied Wilhelm Leibniz (1646 – 1716 M).


RENE DESCARTES
  • Seorang Katolik Roman Perancis
  • Mengkritik falsafah klasik dan berpegang dengan ilmu Matematik yang hanya meyakinkan.
  • Falsafah Descartes dibangunkan berdasarkan suasana Zaman Renaissance dan latar belakang peringkat awal falsafah moden.
  • Berfahaman humanisme yang menolak autoriti agama bertujuan mencapai ilmu sains dan falsafah.
  • Akal adalah asas dan panduan bagi mencapai kebenaran
  • Bapa falsafah moden.
Karya- karya yang dihasilkan oleh Rene Descartes iaitu :(16).
1. Rules of the Direction of under Standing (1628)
2. Le Monde ( Sains dan Falsafah) (1634)
3. Discourse ( Fizik dan Matematik) (1637)
4. Meditations on the First Philosophy. (1641)
5. Prince of Philosophy (1644)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
(15)Ahmad Sunawari Long,2006, Sejarah Falsafah , Bangi : Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia. hlm 94



Semasa revolusi sains berlaku orde lama ditumbang dan digantikan dengan orde baru . idea-idea dan nilai-nilai lama digantikan dengan idea baru dan nilai baru yang mana membentukan pandangan dunia/pandangan semesta yang baru. Perkembangan ajaran dan aliran ide yang bersifat rasional dan sekular ini menyebabkan perasaan misteri dan ghaib terhadap alam semula jadi mula dihakiskan .Lama kelamaan masyarakat Eropah tidak lagi takut meneroka alam. Alam dianggap suatu fenomena yang boleh dikaji dan ditakluk untuk kepentingan material dan keduniaan.Pemikir zaman renaisans mula menentang ajaran Kristian yang mengongkong hidup mereka. Rene Descartes 1596- 1650 telah mula menunjukan tentangan secara tersendiri. Sebagaimana yang kita tahu pada masa itu amat susah untuk menyoal pihak agama dan institusi gereja dengan cara terbuka. Dimana pihak gereja mempunyai kuasa pedagogi yang membolehkan menangkap, menyeksa dan membunuh sesiapa yang dianggap anasir anti agama . Descartes menyoal ajaran kristian lama dalam buku 'discourse on the method' mengenai peranan dan kuasa tuhan dalam alam semesta. Methodologi atau kaedah saintifik Descatres membekalkan manusia dengan idea asas bersifat rasional dan logik. Descartes menyoal pandangan lama yang mengatakan tuhan menentukan segala fenomena yang wujud mengikut syarat dan hukum tertentu, katanya kita mungkin bermimpi, mabuk, gila, dan sebagainya. Jadi baginya bagimana seseorang itu dapat tahu dengan pasti bahawa dia itu sedang mengalami sesuatu pengalaman tertentu. Mengikut beliau tuhan mungkin tidak jujur . Manusia hanya dapat berpegang pada akal fikirannya sendiri. Tujuan descartes adalah membentuk methodologi baru yang dapat digunakan sebagai alat oleh manusia agar dapat merombak kembali pegangan hidup mereka. Bagi beliau manusia dapat hidup dengan bergantung kepada ilmu saintifik yang sistematik.

Langkah pertama yang Descartes lakukan ialah menimbulkan keraguan kepada sebarang pernyataan kecuali disahkan melalui ujian. Beliau memetakan masalah supaya dapat diselesaikan secara objektif. Kaedah ini juga dikenali sebagai aruhan akal dimana kejelasan akal itu penting.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
(16) Ibid hlm 95



Beliau meletakan kekuatan akal rasional melalui ideanya 'I think, therefore I am'. Disebabkan beliau memegang aliran idea humanisme, rasionalisme dan sekularisme beliau mementingkan manusia dan manusia diletakan dipusat alam.Beliau mementingkan rasionalisme dan menganggap idea rasional dan logikal lebih betul dan tepat dari idea-idea yang diwarisi dari generasi lama serta menganggap urusan dan pergolakan dunia ini berlaku semulajadi tanpa pengaruh atau arahan tuhan. Jelas dapat kita lihat Descartes menghubungkan teori sainsnya yang bersifat empirikal itu kepada pemikiran masyarakat Eropah dimana semua fenomena didunia ini berlaku mengikut hukum matematik yang mana dapat diselesaikan melalui cara tersendiri tidak melalui tuhan atau kuasa ghaib yang mentadbirnya. Descartes bukanlah tidak percaya tuhan malah beliau merupakan penganut khatolik yang kuat cuma beliau cuba merubah paradigma yang salah itu.

PENGARUH RASIONALISME DI MALAYSIA.

Pengaruh rasionalisme sememangnya telah bercambah di Malaysia dan semakin merebak di kalangan umat Islam. Bagi melihat pengaruh dan penerimaan aliran rasionalisme ini bolehlah dilihat pandangan Prof.Dr. Syed Hussein Alatas.

Dalam pandangan tentang rasionaliosme beliau menyatakan :
‘Soal menitik beratkan faktor ekonomi dan rasionalisme perlu sekali mengingatkan keadaan masyarakat kita yang sedang diselimuti oleh awan gelap, awan kepercayaan kuno, awan mistik yang karut, awan nilai-nilai kotor, awan pemikiran cetek dan degil, awan bebalisme,awan gelap yang hanya dapat dipecahkan oleh cahaya rasionalisme’.(17)
( Mengenai bebalisme dan peranan berfikir, lihat Syed Hussein Alatas, Intellectuals in Developing Socities, Frank Cass, London, 1977).

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
.(17)Mengenai bebalisme dan peranan berfikir, lihat Syed Hussein Alatas, Intellectuals in Developing Socities, Frank Cass, London, 1977).


Rasionalisme, Yakni perincian berdasarkan akal, perlu sekali bagi membina system hidup keagamaan. Rasionalisme itu semacam cawan. Boleh kita gunakan untuk meminum air ataupun racun. Yang harus dicegah bukan cawannya tetapi racunnya. Yang kerana takut racun tidak mahu menggunakan cawan boleh saja minum macam anjing meyolorkan lidahnya ke dalam parit. Yang ditelannya itu air parit yang busuk baunya dan penuh kuman. Inilah watak mesum.(18).

Apa yang dapat difahami daripada pandangan Prof.Dr. Syed Hussein Alatas,jelas menunjukkan beliau menerima aliran rasionalisme dalam bentuk yang positif. Baginya ideologi rasionalisme membawa manfaat kepada umat Islam dari sudut kemajuan dan pemodenan. Rasionalisme perlu mendapat tempat dalam pemikiran umat Islam supaya keluar dari kegelapan. Walau bagaimanapun pandangan ini berbeza dengan pandangan pemikir Islam seperti Syed Muhammad Naquib al-Attas menyatakan bahawa Islam mempunyai pandangan hidup yang jauh berbeza dengan pandangan hidup Barat. Pandangan hidup Barat meletakkan falsafah humanisme, rasionalisme, sekularisme sebagai asas peradaban mereka. Sedangkan falsafah-falsafah ini amat asing dan tidak perlu dalam konteks umat yang beragama Islam.

Di Malaysia terdapat golongan yang berpegang kepada konsep kebebasan intelektualisme. Golongan ini mengagungkan rasionalisme dan pendekatan apa yang dikatakan secara sainstifik dan emperikal dalam soal agama.
Golongan ini membawa fahaman modenisasi dalam Islam yang bertentangan dengan akidah dan fahaman yang diiktiraf dan diterima oleh masyarakat di negara ini.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
(18)Prof.Dr. Syed Hussein Alatas 1979, Kita Dengan Islam Tumbuh Tiada Berbuah, Singapura : Pustaka Nasional Pte Ltd. Hlm147).



Modenisme Islam mengambil semangat pembaharuan dan reformasi. Dengan melihat model pembaharuan (modenisasi) yang telah berjaya merubah masyarakat di Barat. Modenisme di Barat telah menghasilkan apa yang dinamakan enlightenment, revolusi industri dan akhirnya telah meletakkan Barat sebagai negara yang maju dan pemimpin dunia. Menyedari kemunduran dan keterbelakangan Umat Islam, dan setelah mereka mengkaji faktor kemajuan Barat maka golongan modenis mengambil kesimpulan bahawa Umat Islam perlu bersikap terbuka terhadap tamadun Barat untuk menguasai sains Barat dan seterusnya mengikuti rentak kemajuan. Sikap keterbukaan ini didasari oleh pendirian bahawa ilmu itu bersifat bebas nilai atau neutral tidak diwarnai oleh ideologi pembawanya dan terserah sepenuhnya kepada pengguna sains tersebut untuk dapat digunakan sesuai kehendaknya. Apabila telah terbukti bahawa sains yang sama telah berjaya memberi kemajuan kepada masyarakat Barat, maka tentunya apabila digunakan oleh umat Islam ianya juga akan dapat menjanjikan kemajuan.(19).

Dalam buku The Glory of Iqbal (20) Mohammad Asaf Qidwa menyebut beberapa kritikan almarhum Muhammad Iqbal rh dengan penuh persetujuan terhadap pendidikan moden.
Antaranya ialah bagaimana pendidikan moden :

1. Telah mengabaikan pembangunan mental dan rohaniah generasi muda yang mengakibatkan timbulnya krisis moral di kalangan mereka;

2. Dengan itu maka fikiran pemuda dan pemudi sekarang cerdas dan gemilang tetapi jiwa dan rohaninya gelap; kemerosotan rohaniah berlaku bergandingan dengan perkembangan mental yang cerdas;

3. Bagaimana akibatnya juga timbul di kalangan mereka sifat tidak mengenali jati-diri sendiri dan sikap tidak mempedulikan destini atau masa hadapan dan nasib mereka sebenarnya;

4. Bagaimana mereka itu lebih dipengaruhi oleh ideologi-ideologi asing lebih daripada dipengaruhi oleh agama mereka sendiri;

5. Bagaimana sifat kebendaan yang berlebihan di kalangan mereka dan juga sifat berlebihan dalam bergantung kepada pekerjaan sebagai matlamat pendidikan menyebabkan keruntuhan moral dan kerohanian mereka;

6. Bagaimana timbulnya sikap mengambil peluang dan faedah kebendaan yang sementara dalam sesuatu kegiatan (undue expediency) bersekali dengan budaya “artificial” dan hidup meniru-niru yang tidak wajar.

7. Dengan itu pendidikan Barat moden menjadi alat penjajahan Barat ke atas Timur (kalau sekarang ini diperteguhkan lagi dengan seruan “Globalization” atau Globalisasi yang menjayakannya melalui ekonomi pasaran terbuka dan keadaan “dunia tanpa sempadan” dan “perkampungan global”);

8. Bagaimana pendidikan Barat moden yang terbentuk dalam atheisme , atau sekurang-kurangnya dalam keadaan keresahan mental dan kekalutan intelektuil (“intellectual anarchy”) mengakibatkan timbulnya skeptisisme, dan unsur-unsur rasionalisme dan pemikiran bebas di kalangan mereka yang terdidik di dalamnya;

9. bagaimana kejayaan saintifik dan faedah-faedahnya membolehkan manusia menguasai angkasa lepas dan terbang di angkasa tetapi menyebabkan ianya terangkat daripada tempat berpijaknya dan memisahkannya daripada akar umbi rohaniahnya;

10. Bagaimana pendidikan itu berkecenderungan untuk membataskan nilai dan martabat manusiawi dalam hubungan dengan mesin, industri, dan lain-lain manifestasi kemajuan kebendaan walaupun ianya adalah “mutiara yang dikehendaki dari samudera seluruh penciptaan” dan “hasil penuaian dari ladang gandum kehidupan”;

11. Bagaimana akibatnya pengertian ilmu dan kefahaman manusiawi menjadi cacat dan tercela tanpa rahmat Ilahi dan wahyuNya;

12. Bagaimana dalam suasana pendidikan demikian setiap lintasan pemikiran yang tidak menasabahpun diangkat martabat menjadi “falsafah” yang dihormati;

13. Bagaimana sifat tergesa-gesa keinginan cepat dalam segala perkara dalam zaman teknologi ini menyebabkan kestabilan segala perkara menjadi musnah dan falsafah menjadi himpunan pemikiran yang tidak koheren yang tidak menentu (“haphazard collection of incoherent ideas”);

14. Bagaimana pendidikan demikian menggalakkan timbulnya sikap meniru-niru buta tamaddun Barat yang menghilangkan semangat dan roh keaslian dan tindakan yang bebas merdeka; dengan itu generasi muda tidak ada kewujudan dan jatidiri asli sebenarnya kerana ia menjadi bayangan bagi wujud Barat dengan kehidupan “artificial” yang diamalkannya; dengan itu

15. jiwa mereka dilitupi dukacita dan rasa bosan, bukan lagi penuh dengan harap dan cita-cita tinggi dan murni.Pendidikan Islam di Malaysia, umpamanya, memberikan penekanan terhadap pembangunan akal, rohani dan jasmani secara bersepadu untuk melahirkan insan yang seimbang dan harmoni. Ia juga pendekatan reformatif bagi melahirkan modal insan yang maju dalam pemikiran, terbangun akhlak dan etikanya serta memiliki ketangkasan dan kelasakan dalam melakukan sesuatu.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------
(19)Aziz al-Azmeh “Muslim Modernism and the Text of the Past” dalam Islam and The Challenge of Modernity. International Symposium at ISTAC, Kuala Lumpur,1994. ed. Sharifah Shifa al-Attas.
(20) The Glory of Iqbal, terjemahan Inggeris oleh Mohammad Asaf Qidwa’I, Academy of Islamic Research and Publications, Lucknow, 1973 hlm 59-69



Proses pembaharuan dalam ilmu dan pendidikan adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan, terutama apabila berhadapan proses globalisasi yang amat mencabar kini. Proses ini bukan bermakna kita harus menerima faham Barat secara sewenang-wenang. Faham liberal, sekular, rasionalis, pragmatis, naturalis, humanis dan sebagainya yang bersumber daripada akar-masalah dan falsafah orang Barat tidak sesuai dengan tradisi pembangunan orang Islam.Di sini telah dijelaskan beberapa persoalan berkaitan pengaruh rasionalisme di Malaysia.Inilah yang dikatakan serangan pemikiran yang melanda dunia umat Islam sehingga umat terbelenggu dengan masalah Inferiority complex iaitu sifat merendah diri yang keterlaluan dan tidak berasas, kemudian datang pula kuasa imperialisme barat dengan slogan karut ‘White Men Burden’ (Beban Orang Putih) untuk mentamadunkan umat Islam bagi melindungi niat mereka dalam melebarkan hegemoni kuasa barat.

Masalah peperangan antara ideologi dengan pegangan akidah tauhid umat Islam yang suci ini kini semakin hebat tanpa kita sedari dalam perjalanan alaf baru ini. Peristiwa yang berlaku di sekeliling kita kini adalah berpunca kepada pertembungan antara agama dan ideologi iaitu dengan lebih jelas lagi antara Islam dan fahaman barat.

Allah Ta’ala sangat mencelanya sebagaimana dalam Firman-Nya di Al-Qur’an yang bermaksud:
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (yakni pengetahuan tentang isi Al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaithan (sampai dia tergoda). Maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.

Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajatnya) dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah. Maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya juga. Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kepada mereka kisah-kisah itu agar mereka berfikir.

Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.
Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati (akal pikiran), tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat kebenaran agama Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu keadaannya seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih tidak berfikir lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (Al-A’raf: 175 – 179).

FAHAMAN ISLAM LIBERAL DI MALAYSIA

Aliran rasionalisme mempengaruhi masyarakat Muslim sehingga muncul fahaman Islam liberal. Fahaman ini cuba memesongkan manusia. Ianya meracuni fikiran bijak pandai Islam dengan cara logik mereka. Kita lihat hari ini suara-suara dari golongan ini cukup kuat dan ada yang menafikan azab kubur.Fahaman ini juga dipanggil hemunatik. Sekarang ini suara lantang kedengaran dari golongan liberalisme supaya Quran itu juga ditapis. Yang mana tidak relevan bagi mereka dibuang. Sedangkan Quran itu kitab Allah.

Islam liberal melihat majoriti umat Islam mengikut aliran tradisional konservatif yang jumud dan tidak memberi ruang kepada akal untuk berperanan dan berijtihad.Oleh itu, mereka lebih menggunakan akal dan apabila berlakunya pertentangan antara nas dan akal maka didahulukan akal. Mereka berhujahkan pandangan al-Tusi yang yang mengharuskan taqdim maslahah ala nas. (Mendahulukan kepentingan umum atas teks). Sebenarnya, ajaran Islam memandang mulia kedudukan akal dan meletakkannya di tempat yang tinggi. Akal digunakan dalam semua disiplin ilmu Islam seperti ilmu kalam, fiqh, mantiq dan usul fiqh. Kaedah qiyas, istihsan, masalih al-Mursalah yang merupakan sumber perundangan Islam adalah bersumberkan akal.Namun akal harus dipimpin oleh wahyu.

Penolakan terhadap otoriti agama. Mereka menekankan tentang kebebasan berpendapat dan sesiapa sahaja berhak bercakap tentang agama dan hukum. Islam menetapkan bahawa otoriti dalam ilmu pengetahuan amat penting. Banyak ayat dan hadith yang menyarankan agar menghormati ilmuwan dan berpegang kepada disiplin ilmu dan adab-adab belajar dan mengajar.Termasuk dalam seruan ini ialah penafsiran semula al-Quran yang dikatakan tidak sesuai untuk zaman sekarang dan penganayaian terhadap wanita.Islam Liberal menyeru kepada pluralisme agama dan menanggap semua agama menuju ke arah kebenaran. Mereka berdalilkan bahawa kedatangan nabi Muhamamd itu tidak memansuhkan syariat yang terdahulu dan Islam adalah menyempurnakan agama yang terdahulu. Hakikatnya, agama yang diakui oleh Allah adalah Islam yang jelas disebut dalam al-Quran dan banyak ayat-ayat al-quran yang menjelaskan orang beriman dan orang fasik adalah tidak sama (al-Sajadah, ayat 18), (al-Hasyr, ayat 20), (ali Imran, ayat 19).Penolakan terhadap syariat Islam dan beranggapan bahawa syariat adalah ciptaan ulamak dan fuqaha selama 300 tahun pertama hijrah. Menurut mereka, syariat Islam tidak suci (divine) dan menyimpulkan bahawa syariah adalah produk ulamak dan pemerintah yang tertentu untuk terus berkuasa. Di sini jelas kekeliruan mereka kerana tidak membezakan antara syariah dan fiqh, di antara thabit dan mutaghayyirrat diantara perkara yang disepakati atau qat'iyyat dan perkara-perkara ijtihadi. Tanpa melihat kepada perkara-perkara tersebut sudah tentu kekeliruan akan timbul. Penelitian penulis mendapati, bahawa pendapat sekiranya keinginan Islam liberal bermaksud kepada kemajuan Islam menurut perspektif al-Quran dan al-Sunnah dengan mengambil kira pelbagai pandangan tokoh-tokoh dan sarjana muslim dan meraikan realiti dan keadaan, maka tiadalah salah penggunaan tersebut.
Persatuan Ulamak Malaysia (PUM) telah membantah beberapa penulis yang berfahaman Islam liberal dikatakan mencabar Islam dan penghinaan kepada Rasulullah dan ulama.Antaranya ialah Farish A.Noor, Akbar Ali, Zainah Anwar dan Malik Imtiaz Sarwar.

KESIMPULAN
Demikianlah daripada penulisan ini tentang rasionalisme yang disentuh dari aspek definisi, ciri-ciri, sejarah perkembangan dan pengaruhnya di Malaysia. Sememangnya ideologi ini membawa kesan terhadap pemikiran umat Islam. Lebih-lebih lagi kemunculan aliran rasionalisme dilihat mencapai kemajuan sains dan teknologi dan seterusnya melahirkan masyarakat moden.Apa yang jelasnya di sini umat Islam tidak terlepas dari arus permodenan secara global. Oleh itu kemantapan ilmu berlandaskan Al-Quran dan Al-Sunnah serta kejituan ilmu ulama-ulama yang muktabar amat perlu bagi menjamin aqidah tidak dipengaruhi ideologiyang menyesatkan. Jika dilihat pandangan Imam Al-Ghazali dalam menentukan kebenaran sepertimana katanya :
“Pada akhirnya saya sampai kepada kebenaran,bukan menerusi jalan akal budi serta pengumpulan bukti, melainkan menerusi cahaya yang dipancarkan oleh Allah ke dalam jiwaku.”
Akhirnya dapat disimpulkan bahawa agama bukan dibina berdasarkan logik akal semata-mata ianya perlu kepada sandaran wahyu dan bimbingan ulama' mu'tabar.

BIBLIOGRAFI

Ahmad Sunawari Long,2006, Sejarah Falsafah , Bangi : Penerbit Universiti Kebangsaan
Malaysia.

Aziz al-Azmeh “Muslim Modernism and the Text of the Past” dalam Islam and The
Challenge of Modernity. International Symposium at ISTAC, Kuala Lumpur,1994. ed. Sharifah Shifa al-Attas.

Dr. Ahmad Mahmud Shubhi, 2001.Filsafat Etika Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta.

F.E Peters, 1968. Aristotle and the Arabs: The Aristotelian Tradition in Islam. New
York:New York University Press, hlm58-68.

H.Moh. Sjafa’at Mintaredja S.H, 1975, Rasionalisme Versus Iman ,Jakarta : Tunas Jaya

Mohd Nor Mamat Pemikiran Islam dan Dunia Hari Ini:Senario Dunia Islam dan Strategi
Menghadapi Cabaran Ummah.

Muhammad Maghfur W. 2002. Koreksi atas Kesalahan Pemikiran dan Filsafat Islam,
Bangil- Jatim : Penerbit Al-Izzah

Morris s.Seale, 1961.Muslim Theology: A Study of Origins with Reference to The Church
Fathers. London: Luzac & Co. Ltd., hlm 4.

Prof.Dr. Syed Hussein Alatas 1979, Kita Dengan Islam Tumbuh Tiada Berbuah,
Singapura : Pustaka Nasional Pte Ltd. Hlm147).

Syed Hussein Alatas,1977. Intellectuals in Developing Socities, Frank Cass, London.


The Glory of Iqbal, terjemahan Inggeris oleh Mohammad Asaf Qidwa’I, Academy
ofIslamic Research and Publications, Lucknow, 1973 hlm 59-69
W.Montgomerry Watt,1973. The Formative of Islamic Though. Edinburgh: Edinburgh
University Press,hlm 85.

http://netlog.wordpress.com/tag/antara-syariat-dan-tasawuf/

http://ppips.utm.my/web/islambest/index.php?option=com_content&task=view&id=114&Itemid=105

http://ilmiah.blogdrive.com/archive/51.html
http://www.permaya.org/yaman/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=32

http://petola1.blogspot.com/2006/06/babi-dan-sains.html

http://www.abim.org.my/minda_madani/images/aliranpemikiran.jpg" align="left"

http://asamlaksa.blogsome.com/2005/09/20/politik-lupa

http://www.msdwdc.org/archive.php?index=19&dir=./students_info/hal_ehwal_agama/archive&filename=renungan8.html
http://www.harakahdaily.net/v06/index.php?option=com_content&task=view&id=3220&Itemid=5

KEMBALILAH KE PANGKUAN RASULULLAH saw.



Pada tahap sekarang umat Islam terutama Bangsa Melayu di Malaysia tidak lagi memiliki pilihan. Umat Melayu perlu kembali berpegang sepenuhnya kepada dua warisan Rasulullah saw iaitu Al Quran dan As Sunnah. Inilah jalan penyelesaian demi merungkaikan benang kusut sejak sekian lama – teristimewanya sejak 1957. Warisan Rasulullah saw tersebut adalah penyelesaian kepada seluruh kemelut dan masalah Bangsa Melayu dan umat Islam sejagat.Firman Allah swt:
‘dan bahawa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikut jalan-jalan (yang lain) kerana jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa’ (Al Anaam:6:153)
Umat muslimin berpecah belah berpunca dari keengganan berpegang kepada Al Quran dan As Sunnah tetapi sanggup berkiblat hati kepada Yahudi dan Nasrani Barat. Inilah masalah akidah dan takwa!
Umat Islam menjadi hilang integrasi kerana mengabaikan pesanan Rasulullah saw ‘Hendaklah kamu menurut sunnahku dan sunnah khalifah-khalifah yang lurus sesudahku. Gigitlah (peganglah teguh-teguh) sunnah itu dengan gigimu’.
Apabila warisan-warisan agung tersebut ‘di gigit dengan gigi graham’ maka akan tersingkaplah Islam Batin dan Tasauf. Tasauf yang benar adalah kebenaran hakiki yang menjadi pegangan dalam WahdatulWujud.
Ilmu Tasauf sesungguhnya perlu diberi zaman kegemilangannya kembali kerana di sinilah roh, nyawa dan jiwa Islam yang darinya adalah sumber kekuatan yang mengatasi seluruh kekuatan.Semua karya-karya tasauf hasil tangan ulama tasauf dan ahli sufi di seluruh khazanah Islam perlu diterbitkan semula termasuk hasil karya ulama tasauf pada zaman Kesultanan Islam Acheh, Pasai, Jawa, Patani dan Tanah Melayu. Inilah jalan kembali ke pangkal jalan, jalan penyelesaian dan perpaduan Melayu selagi masih ada benih iman di hati.
Marilah Bangsa Melayu sama-sama cuba mengenali kesilapan kenapa sehingga sekarang Bangsa Melayu dan umat Islam telah berpecah sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad saw empat belas abad yang silam:
Umat Yahudi telah berpecah belah menjadi tujuh puluh satu golongan,maka hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan yang tujuh puluh lagi akan masuk neraka.Umat Nasrani telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan,maka tujuh puluh satu masuk neraka dan hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga.Demi Tuhan yang diriku di dalam kekuasaanNya, umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan tujuh puluh dua lagi akan masuk neraka”.Sahabat bertanya:”Golongan mana yang selamat?”.Nabi saw menjawab:”Mereka adalah Jamaah”
Justru teramatlah sukar untuk melihat siapakah atau golongan manakah yang masih berpegang dengan ketulinan Jamaah - Ahlul Sunnah wal Jamaah. Pada zaman yang lampau umat Islam telah berpecah kepada golongan Qadariah, Jabariah, Syiah dan Muktazilah akibat tafsiran yang berlainan mengenai konsep metafizika dan ketuhanan dalam perbahasan ilmu kalam. Kemudian berlaku pula perpecahan dalam berbagai-bagai aliran-aliran tarikat tasauf yang pada mulanya bersumber dari amalan kerohanian Rasulullah saw dan para Sahabat rh. Kumpulan tarekat tasauf yang amalan zikirnya murni untuk mencapai mahabbah kepada Al Khalik, diresapi oleh pengaruh Azazil pada persimpangan makrifatullah.Di sinilah munculnya ajaran dan pelbagai konsep kepercayaan sesat yang cukup banyak melanda Bangsa Melayu.
Selain itu muncul pula berbagai-bagai gerakan agama di bawah pertubuhan berbagai-bagai badan dakwah, sosial, kebajikan, ekonomi dan politik di negara-negara umat Islam dan di antara mereka berlain-lainan pula haluan dan hala tuju dan saling pula – terutama gerakan politik – bertengkaran, berbalah-balahan, bermusuhan dan bertarung bahkan berbunuh-bunuhan, walhal masing-masing semuanya mendakwa Islam dan mempercayai sebagai umat Nabi Muhammad saw kerana masih ada di bibirnya ikrar dua kalimah syahadah. Inilah perpecahan kepada 73 golongan sebagaimana disabdakan oleh Penghulu Junjungan saw!
Demikianlah akibat serangan Barat yang mentadbir bumi umat Islam sehingga berbagai-bagai ideologi dan sistem Barat – sekularisme, kapitalisme, sosialisme, kuminisme, nasionalisme, liberalisme, pragmatisme, individualisme, utilitarianisme, eksistensialisme, egoisme, hedonisme dan sebagainya - yang telah menghuru-harakan sistem Al Quran dan Sunnah Rasulullah saw di kalangan umat Islam, terutama mengenai urusan hati nurani - akidah, kiblat hati dan pegangan hati umat Islam. Di manakah lagi perpaduan, ukhwah dan persaudaraan Islam sejagat? Dimanakah lagi golongan yang dinamakan Ahli Sunnah Wal Jamaah?
Siapakah lagi Jamaah kalau semua yang mengaku Ahlul Sunnah Wal Jamaah saling berbalahan, bertengkaran dan berbunuhan sesama sendiri? Siapakah lagi ‘saudara seagama’ kalau mengaku Ahlul Sunnah Wal Jamaah tapi saling tuduh-menuduh, kata-mengata, dengki-mendengki dan dendam-mendendam sesama sendiri? Siapakah lagi yang murni aqidahnya kalau semua yang asalkan tahu bersyahadah, pandai membaca Al Quran, bersolat, berpuasa dan menunaikan Fardhu Haji, masih lagi beranggapan ‘kami adalah Ahlul Sunnah Wal Jamaah?’ Siapakah lagi Ahlul Sunnah Wal Jamaah kalau menolak ajaran Tasauf kerana memfatwakan Tasauf Islam telah sesat dan menyeleweng kerana dipengaruhi aliran NeoPlatonisme, Hinduisme dan Buddhisme? Siapakah Ahlul Sunnah Wal Jamaah?
Bahawa sesungguhnya ini adalah persoalan akidah yang sangat tercabar! Umat Islam mesti mengetahui dengan jelas soal-soal yang samar di dalam akidah di sebalik kerajinan mengerjakan solat, puasa, haji dan umrah dan berbagai-bagai ibadah zahiriah. Umat Melayu mesti memahami soal-soal yang boleh membawa kecacatan iman atau membatalkannya - murtad,kufur, munafik, fasik, zindik, mulhid, atheis, free thinker serta berbagai-bagai racun dari budaya, cara hidup dan ideologi Barat.
Sesungguhnya inilah masalah akhir zamaan yang amat sulit.Masalah akidah! Jabir ra berkata: Rasulullah saw berpidato kepada kami. Beliau bersabda:”Barangsiapa membaca ‘laa illaha illallah’ yang tidak dicampurkannya dengan yang lain, nescaya haruslah baginya syurga”.
Lalu bangunlah Ali ra seraya berkata:”Demi ayah dan ibuku, wahai Rasulullah. Apakah yang tidak dicampurkan dengan yang lain? Terangkanlah kepada kami! Tafsirkanlah kepada kami!”
Nabi saw lalu bersabda:”Mencintai dunia dengan mencari dan mengikutnya. Suatu kaum yang mengatakan perkataan Nabi-Nabi tetapi berbuat perbuatan orang-orang zalim.Maka siapa yang membaca ‘laa illaha illallah’, yang tidak ada padanya sesuatu dari ini, nescaya haruslah baginya syurga”
(Ihya 7 hal.219)
Sekadar ‘haruslah baginya syurga’ kalau telah meninggalkan kecintaan kepada dunia dan sifat-sifat alim kucing. Fahamkanlah mengenai kedua-dua ini! Hingga diperingatkan oleh Nabi Muhammad saw:
Berapa banyak orang yang berdiri (melakukan solat), bahagiannya dari solat itu hanya penat dan lelah’.
‘Berapa banyak orang yang melakukan puasa, bahagiannya dari puasanya itu hanyalah lapar dan dahaga’.
Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah seumpama malam yang gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian di waktu petang dia sudah menjadi kafir atau seseorang yang masih beriman di waktu petang, kemudian pada esok harinya ia sudah menjadi kafir. Ia telah menjual agamanya dengan sedikit dari mata benda'.
Bahawa sesungguhnya ini bukan sekadar masalah akidah orang biasa atau anak-anak muda yang liar dan alpa! Tapi masalah akidah golongan intelektual dan seluruh ummah! Kalau tidak demikian, masakan seawal abad ketiga Hijrah lagi, Al Harits al Muhasibi, guru kepada seorang wali Allah yang agung Al Junaid al Baghdadi, menggambarkan pencariannya dalam kitabnya Al Washaya wa al Nasha’ih al Diniyyah wa al Nafah’at al Qudsiyyah li Naf’i Jami’ al Bariyyah (Wasiat dan Nasihat Spiritual serta Anugerah Suci untuk Manusia) dalam usahanya untuk menemui kebenaran pada awal perjalanan tasaufnya:
`Sudah dinyatakan dengan jelas bahawa umat ini akan terbagi ke dalam tujuh puluh golongan lebih, salah satunya adalah Golongan Yang Selamat, dan Allah mengetahui golongan-golongan lainnya. Kuhabiskan separuh usiaku untuk mengkaji perbezaan berbagai kelompok umat ini secara mencari-cari metode yang jelas dan jalan yang lurus, menelaah ilmunya dan bertindak berdasarkan ilmu itu, serta dibimbing oleh para ulama ke jalan akhirat. Aku memahami sebahagian besar firman Allah melalui para mufasir para fukaha.Kurenungkan keadaan umat ini sambil mengamati pola fikir dan wacana yang mereka kembangkan sehingga aku memahami apa yang telah ditakdirkan untukku.
Golongan-golongan umat ini bagaikan lautan dalam yang telah menenggelamkan banyak orang dan hanya segelintir yang terselamatkan.Setiap golongan mengklaim keselamatan hanya milik pengikut mereka dan kehancuran akan menimpa setiap orang yang berlawanan dengan mereka.Aku melihat mereka terbagi ke dalam berbagai jenis golongan:
- Ada orang yang memiliki ilmu tentang akhirat – orang ini susah ditemukan dan sangat jarang.
- Ada orang yang bodoh; menjauhinya adalah barkah
- Ada orang yang berpura-pura seperti ulama, padahal tergila-gila pada dunia, dan kenyataannya ia lebih menyukai dunia daripada yang lainnya.
- Ada orang yang berilmu, dikenal taat beragama, tetapi mempergunakan ilmunya untuk mengais dan meraih kedudukan; ia memperjualbelikan agamanya demi sampah duniawi.
- Ada orang yang berilmu tetapi tidak mengetahui makna sejati ilmunya
- Ada orang yang tampil sebagai zahid, tidak cinta dunia, dan mencari kebaikan, tetapi ia tidak berdaya, ilmunya tidak dapat menembusi hati orang-orang yang mendengarnya, dan pandangan-pandangannya tak bisa diandalkan.
- Ada orang yang disebut pintar dan terpelajar, tetapi tidak bersikap warak dan takwa.
- Ada orang yang suka mengikut hawa nafsunya iaitu orang yang menghinakan diri demi dunia seraya terus mengejar kedudukan duniawi.
- Ada setan manusia yang menghalangi orang lain mencari akhirat, yang berjuang layaknya anjing untuk mendapatkan dunia, menjunjungnya tinggi-tinggi, dan satu-satunya keinginannya adalah mendapatkan dunia lebih banyak lagi. Mereka memang hidup di dunia ini, tetapi sebenarnya mereka telah mati. Mereka menyalahkan yang benar dan menyamakan hidup dengan mati’ (Tasauf dan Ihsan hal.66-67)
Sesungguhnya apabila akidah telah menjadi benar dan mantap, baguslah akhlak! Apabila akidah mantap, memancarkan amal soleh! Akidah, ibadah, akhlak dan amal solleh yang mukhlisin akan mengangkat darjat iman! Iman yang cemerlang membuka kepada mukasyafah dan dengan demikian selesailah masalah Wahdatul Wujud. Insyaallah!
Tetapi sebetulnya, siapakah sebenarnya Jamaah – Ahlul Sunnah Wal Jamaah? Ahlul Sunnah Wal Jamaah digambarkan sedikit sifat-sifat mereka seperti berikut berdasarkan sabda Nabi saw:
Mulanya Islam itu adalah asing (dagang) dan akan kembali asing seperti semula. Maka berbuat baiklah kepada orang-orang asing itu!” Maka ditanyakan kepada Nabi saw : “Siapakah orang-orang asing itu? Nabi saw menjawab: “Mereka yang memperbaiki apa yang telah dirusakkan oleh manusia dari sunnahku dan mereka menghidupkan apa yang telah dimatikan manusia dari sunnahku’.
Pada hadis lain: `Orang-orang asing itu berpegang teguh dengan apa yang kamu pegang sekarang’.
Pada hadis lain: `Orang-orang asing itu adalah manusia yang sedikit jumlahnya. Orang-orang baik di antara manusia banyak. Yang memarahi mereka lebih banyak daripada yang mencintainya’, Ihya Ulumiddin Jld.5 hal. 155
Maka carilah!
Tolehlah sejenak kepada masyarakat Islam pada abad pertama pada zaman Rasulullah saw dan zaman Para Sahabat ra! Mereka adalah asas ummah yang perkasa. Jadikanlah ayat berikut sebagai penawar jiwa:
Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah kamu bersedih hati; pada hal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya jika kamu orang-orang beriman’: (Ali Imran:139)
Lemah iman atau ketiadaan imanlah menyebabkan Bangsa Melayu sejak sekian lama menjadi hina, dan tertoleh-toleh mencari kiblat - Ahlul Sunnah Wal Jamaah, kerana keterpesonaan dan ketakjuban kepada indahnya pelangi dan fatamorgana!
Untuk orang beriman – diulangi – hanya orang beriman, ada hadiah yang dijanjikan oleh Allah Azzawajalla untuk zaman seterusnya.
‘‘Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang soleh bahawa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diredaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa’ – An Nuur: 55
Janji Allah swt adalah suatu yang tetap pasti akan terjadi tetapi hanya akan terjadi setelah umat muslimin telah beriman dan beramal solleh. Inilah maksud kami melalui blog ini untuk mudah-mudahan Bangsa Melayu dan kaum muslimin seluruh dunia kembali beriman dan beramal solleh. Rasulullah saw telah menggambarkan episod-episod sejarah dunia selepas kewafatan Baginda saw mengikut kronologi seperti berikut:
· Zaman kenabian
· Zaman Khulafa ar Rasyidin atas manhaj kenabian.
· Zaman Kerajaan yang menggigit (Mulkan adhudhan)
· Zaman Kerajaan menyeleweng (Mulkan Jabbariyyan)
· Khalifah atas manhaj kenabian yang mengamalkan sunnah Rasul di kalangan manusia. Islam akan tersebar luas di muka bumi yang diredhai oleh penghuni langit dan bumi.Langit tidak akan meninggalkan setitis pun air hujan, kecuali ia mencurahkannya. Dan bumi tidak akan meninggalkan tanaman dan berkatnya kecuali ia akan mengeluarkannya(Raja-Raja Melayu hal.255)
Zaman ‘khalifah atas manhaj kenabian’ adalah zaman yang bakal tiba iaitu Kerajaan Imam Mahadi yang bakal memerintah hampir ke seluruh dunia. Akan tetapi sebelum tiba zaman kegemilangan tersebut, kebangkitan Islam bermula dari Timur. Hadis Nabi saw:
‘Kami ahlul-bait telah Allah swt pilih untuk kami akhirat lebih dari dunia.Kaum kerabatku akan menerima bencana dan penyingkiran sepeninggalanku kelak sehingga datangnya suatu kaum dari sebelah timur yang membawa bersama mereka panji-panji hitam. Mereka meminta kebaikan tetapi tidak diberikan. Maka mereka pun berjuang dan memperoleh kemenangan lalu diberikan apa yang mereka minta itu, tetapi mereka tidak menerimanya, hingga mereka menyerahkannya kepada seorang lelaki dari kerabatku yang memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi dipenuhi dengan kedurjanaan. Siapa di antara kamu yang sempat menemuinya maka datangilah mereka walaupun merangkak di atas salji. Sesungguhnya dia adalah Imam Mahadi’.
Sabda Baginda Rasulullah saw seterusnya:
‘Akan terjadi di akhir zaman Islam muncul dari sebelah timur’
Obor Islam akan bersinar pada zaman itu bersama `perutusan kembali’ Nabi Isa as. Firman Allah Taala:
Tidak seorang pun dari ahli Al Kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di Hari Kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap mereka ’. (An Nisaa:157- 159)
Ingatlah bila mana Allah berfirman:’Hai Isa, sesunguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkatmu kepadaKu dan akan dibersihkan kamu daripada mereka yang kafir dan akan dijadikan orang-orang yang mengikutmu di atas mereka yang kafir hingga Hari Kiamat. Kemudian kepada Aku lah tempat kembali kamu, maka nanti Aku putuskan di antara kamu tentang yang diperselisihkan (isu pembunuhan dan penyaliban) ( Al Imran:55)
Hadis Rasulullah saw mengenai Nabi Isa as adalah seperti berikut:
Madinah akan membuangkan kekotoran daripadanya seperti alat peniup api membuangkan kekotoran dari besi. Pada hari itu akan dikatakan hari kelepasan.Maka bertanya Ummu Syurai:”Di manakah orang Arab wahai Rasulullah pada waktu itu?”. Berkata Nabi saw: ”Mereka pada waktu itu sedikit kerana kebanyakan mereka ada di Baitulmuqaddis dan Imam mereka ‘Mahdi’, seorang lelaki yang solleh. Sewaktu Imam mereka tampil ke hadapan hendak sembahyang subuh dengan mereka itu, tiba-tiba Isa bin Maryam turun kepada mereka pada waktu subuh itu. Maka Imam itu pun undur ke belakang supaya Isa tampil ke hadapan.Maka Isa pun meletakkan tangannya di antara dua bahu (Imam Mahadi) sambil berkata kepadanya:”Pergilah ke hadapan bersembahyang, kerana ia didirikan untuk kamu”. Maka ia pun sembahyang menjadi Imam mereka’
Demikianlah antara gambaran dari Al Quran dan Sabda Rasulullah saw mengenai apa yang bakal terjadi dan semuanya itu digambarkan akan bermula dari bumi sebelah Timur.Ahlul Bait Rasulullah saw ada di sebelah Timur dari keturunan Saidina al Husin ra. Sejak ratusan tahun keturunan dari zuriat dan zat suci Rasulullah saw telah berada di Alam Melayu dan memainkan peranan penting sebagai pendakwah dalam penyebaran Islam dan menginstitusikan Raja-Raja Melayu dan Kesultanan di seluruh Alam Melayu pada zaman kedaulatan.
Semoga Allah swt melimpahkan rahmatNya kepada Ahlul Bait! Semoga Allah swt melimpahkan rahmatNya juga bagi Bangsa Melayu! Dan semoga rahmat yang sama bagi kaum muslimin semuanya! Amin

Tuesday, August 18, 2009

Kelahiran Merupakan Anugerah Dari Allah

Kita sering memikirkan bahawa aku ini menyusahkan orang dalam kelahiran di muka bumi ini.Hanya kerana kita pernah melakukan kesilapan dan kesalahan.
Islam merupakan agama yang senang dan tidak menyusahkan tetapi mengutamakan sesuatu yang utama dan menolak sesuatu yang haram walaupun ia sedap dipandang mata dan dirasai.
Dalam mengkaji tentang ilmu,kita merupakan penuntut dan pengkaji serta pengajar.Ilmu itu semuanya ada tempat dalam dunia ini tetapi tidak semua ilmu itu ada tempat di akhirat nanti.
Kita sering menyangkal para ilmuwan terhadap ilmu yang ada,tetapi kita sukar menerima kritikan jika ilmu yang kita ada itu ditolak dan dinafikan oleh orang yang lebih alim,mahir,dan cerdik dari kita.
Allah menjadikan sesuatu itu adalah untuk mencapai sesuatu dan bersebab.Jika kita bertanya kepada orang lain tentang Allah pasti ia menjawap :"fikirkan pada ciptaan-Nya,dan jangan fikir pada zat-Nya" Dan seringkali kali orang belum mendapat hidayah islam bertanya adakah Allah mampu menjadikan segala sesuatu itu. Pasti orang yang sudah mendapat hidayah islam menjawab : Ya Allah mampu tetapi seringkali kita terlupa bahawa ALLAH tidak akan menjadikan sesutu itu secara main-main.
Lahir ke bumi merupakan suatu yang amat sedih dan mengembirakan bagi setiap insan itu,namun dalam mencapai kedua-duanya kita perlu menilai dan memahami sesuatu itu berlandaskan AL QURAN dan AS SUNNAH kerana ia sumber utama dalam kehidupan.
Semoga ALLAH mengajar kita,dan memberikan petunjuknya selagi mana kita mengenal ALLAH.

Antara Fakta Dan Bukti

Rekod penghinaan terhadap Islam oleh orang islam Di Malaysia

Mat Zain Mat Isa
Mon | Aug 17, 09 | 2:48:22 pm MYT

KOTA BHARU, 17 Ogos:Bukanlah suatu perkara sangat sukar bagi mana-mana pihak yang senantiasa mengikuti perkembangan isu-isu sosio-politik negara untuk merasionalkan maksud sebenar penegasan Mursyidul Am PAS berkenaan sikap DAP terhadap Islam yang hangat diperkatakan kini.

Ketika ditemui media selepas mempengerusikan mesyuarat Exco Kerajaan negeri Kelantan di Kota Bharu pada Rabu (12 Ogos), Tuan Guru Dato' Nik Abdul Aziz Nik Mat dilaporkan menganggap tindakan beberapa pemimpin DAP yang boleh ditafsirkan sebagai menghina Islam tidak menghairankan. Baginya ia mungkin ekoran kefahaman mereka terhadap agama Persekutuan yang tidak begitu mendalam.

Tok Guru sebaliknya membandingkan tindakan pemimpin bukan Islam itu dengan penghinaan yang dibuat oleh sebilangan pemimpin Islam sendiri.

"DAP kalau hina Islam, pasal dia bukan Islam. Yang orang Islam tolak Islam itu lebih menghina Islam,"ulasnya.

Meski pun tidak menyatakan pemimpin Islam mana yang beliau maksudkan, tidak sukar diakui kenyataan beliau itu lebih ditujukan kepada para pemimpin Umno.

Apatah lagi itu bukan kali pertama Tok Guru meluahkan kekecewaannya terhadap parti tua itu yang disifatkannya terang-terang menolak ajaran Islam dan memilih kebangsaan sebagai dasar perjuangannya. Perbuatan Umno itu menyebabkan Islam tercemar dan disalah-ertikan kesuciannya, terutama oleh mereka yang bukan Islam.

Tidak syak lagi senarai penghinaan oleh para pemimpin Barisan Nasional (BN), khususnya Umno terhadap ajaran dan hukum Islam amat panjang. Ia boleh dikatakan berlaku saban tahun dan tidak terlepas dari perbahasan dalam masyarakat.

Kes paling banyak ialah percanggahan terbuka antara para pemimpin Umno dengan para ulama dan agamawan. Sebagai pengajaran apa kata kita tinjau kembali sebahagian daripada isu-isu dimaksudkan itu.

Pertama, isu rumah terbuka kongsi raya. Satu daripada 23 resolusi Muzakarah Ulama pada Jun 2006 menggesa kerajaan mengkaji semula amalan kongsi raya dan rumah terbuka bagi memastikan ia tidak bercanggah dengan hukum syarak.

Menurut kenyataan jawatankuasa muzakarah, resolusi itu bukan berniat memburukkan kepercayaan agama lain di negara ini. Sebaliknya ia merupakan perkara fikah bagi mempertahankan akidah umat Islam.

Ia dibuat ekoran keputusan Majlis Fatwa Kebangsaan sebelumnya bahawa perbuatan merayakan perayaan agama lain boleh memesongkan akidah umat Islam dan membawa kepada kesyirikan (The Star, 16 Jun 2006).

Gesaan itu bagaimana pun disanggah secara terbuka oleh Menteri Kebudayaan, Kesenian dan Warisan, Datuk Seri Dr Rais Yatim. Beliau sebaliknya menegaskan kementeriannya akan meneruskan program rumah terbuka kongsi raya kerana ia acara sosial yang diterima baik pelbagai kaum dan bukan upacara keagamaan yang boleh menggugat keimanan.

Bukan itu saja, Rais malah dipetik akhbar sebagai menempelak para ulama seraya menyifatkan pandangan mereka itu sebagai �pemikiran sempit�.

"Mereka yang beranggapan sambutan itu tidak boleh diadakan saya anggap itu pemikiran sempit dan kami sedia bertelaah dengan mana-mana pihak berhubung isu itu," kata Rais (Berita Harian, 16 Oktober 2006).

Kedua, isu konsert hiburan keterlaluan. Mufti Perak, Dato' Seri (kini Tan Sri) Harussani Zakaria menegaskan semua konsert serta rancangan hiburan yang keterlaluan, termasuk Akademi Fantasia, Audition, Malaysian Idol dan Karnival Sure Heboh TV3 jelas bertentangan dengan hukum syarak.

Selain menggalakkan budaya berhibur di kalangan remaja, program berkenaan jelas membelakangkan hukum agama seperti meninggalkan solat, menggalakkan pergaulan bebas, pendedahan aurat dan menyelitkan unsur kebaratan.

"Adalah disyorkan karnival itu (Sure Heboh TV3) dihentikan sebagai merealisasikan konsep negara Islam Hadhari. Ini bukan masalah emosi tetapi kehormatan agama dan maruah bangsa. Budaya seperti ini terang-terang mencabuli budaya Melayu dan Islam,"kata Harussani (Berita Harian, 3 Ogos 2004).

Pengajuran Sure Heboh TV3

Keputusan itu bagaimana pun dipersoalkan Menteri Penerangan, Dato' Paduka Abdul Kadir Sheikh Fadzir. "Saya tidak nampak penganjuran konsert TV3 Sure Heboh ini salah. Tiada salahnya mengadakan sedikit hiburan untuk keluarga selepas mereka penat bekerja,"katanya, sepertimana dipetik Berita Harian pada tarikh sama.

Beliau selanjutnya meminta pihak yang membuat kenyataan mengharamkan sesuatu perkara agar mengkaji terlebih dahulu kesannya supaya tidak menimbulkan kekeliruan di kalangan rakyat. Kenyataan itu boleh ditafsirkan sebagai menyindir golongan ulama, khususnya Mufti Perak.

Ketiga, konsep Islam Hadhari yang mengelirukan. Konsep itu diperkenalkan oleh Umno sejurus selepas Dato' Seri (Tun) Abdullah Ahmad Badawi mengambil alih teraju negara daripada Tun Dr Mahathir Mohamad pada Oktober 2003.

Sejak diperkenalkan, Islam Hadhari tidak pernah sunyi dari pertikaian, terutama dari kalangan ulama dan cendikiawan Islam sendiri. Ia antara lain dianggap seumpama mengada-adakan sesuatu yang dilabelkan kepada Islam dan menyalahi sifat Islam itu sendiri yang sudah sempurna.

"Kita tidak boleh dengan mudah menggunakan perkataan Islam sebagai label, sebab ia boleh menimbulkan kekeliruan. Sebab itu sejak mula diperkenalkan dulu, orang bertanya: Kenapa Islam Hadhari? Dan mereka bertanya lagi: Apakah Islam yang ada sekarang tidak betul?,"ulas bekas Mufti Perlis, Dr Mohd Asri Zainul Abidin (wawancara dengan Sinar Harian, 17 April 2008).

Menurutnya, ramai kalangan ulama yang tidak bersetuju dengan istilah Islam Hadhari."Mereka menyatakan pandangan mereka secara terbuka, tetapi mereka tidak didengar," sambungnya lagi.

Memang itulah sifat dan sikap Umno, dulu, kini dan selamanya. Ia memang sukar mendengar dan menerima pandangan pihak lain, termasuk dari ulama dalam perkara berkaitan Islam.

Keempat, wanita dibolehkan melacur jika terdesak. Itu kesimpulan yang dapat difahami dari pandangan Dato' Dr Mashitah Ibrahim. Bagi Umno beliau adalah seorang agama wanita dan dijulang menerusi forum perdana ehwal Islam serta diberikan tanggungjawab dalam kerajaan menerusi portfolio berkaitan Islam.

Namun bagi Ahli Parlimen Baling, Ustaz Taib Azamuddeen Mohd Taib yang pernah bertanding menentang Dr Mashitah di situ, jelitawan Umno itu ialah seorang 'ratu cantik'.

Okay, kesnya ialah Dr Mashitah melalui kolumnya di Harian Metro 21 Jun 2005 memberikan respons kepada satu soalan mengenai wanita (terutama ibu tunggal) yang terpaksa menjual diri untuk membesarkan anak.

Jawabnya, �mengikut istilah yang dipakai di sini, iaitu �terpaksa� membayangkan wanita berkenaan terdesak melakukan perbuatan dilarang dan bukan dengan kehendak hatinya. Dia terdesak berbuat demikian demi menyelamatkan anak dan memberi makan�.

Sambungnya lagi, �perkara dilakukan dalam suasana darurat terlepas daripada hukuman biasa. Dalam keadaan biasa, memang melacur itu haram. Tetapi jika terdesak dan darurat, ia dimaafkan�.

Kenyataan itu mendapat reaksi tidak menyenangkan sebahagian besar umat Islam negara ini. Malangnya, reaksi itu tidak langsung mendorong Dr Mashitah menariknya balik. Umno pula bukan setakat tidak menegur keterlanjuran itu, malah semakin memberikan keistimewaan kepada Dr Mashitah.

Ketika membuat kenyataan itu beliau hanyalah Setiausaha Parlimen di Jabatan Perdana Menteri. Kini beliau naik satu anak tangga ke jawatan timbalan menteri menjaga portfolio sama. Mungkinkah anugerah itu sebagai penghargaan Umno atas �fatwa�nya yang menghalalkan pelacuran itu?

Kelima, Kabinet menolak garis panduan hiburan berasaskan agama kerana bercanggah dengan Perlembagaan. Kes pada Mei 2005 ini satu lagi yang membabitkan Rais. Selaku Menteri Kebudayaan, Kesenian dan Warisan, beliau berjaya meyakinkan Kabinet untuk menangguhkan pelaksanaan cadangan garis panduan hiburan yang dicadangkan oleh Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim).

Berbagai alasan diberikan bagi merasionalkan keputusan itu. Dikatakan perkara itu memerlukan kajian mendalam. Rais juga menyebutkan tentang adanya sebuah jawatankuasa dikenali sebagai Puspal, dibentuk pada 2001 di bawah kementeriannya. Baginya jawatankuasa itu telah melaksanakan tugasnya dengan baik memantau etika dan perlakuan pelakon, penyanyi dan anggota kumpulan muzik.

Difahamkan garis panduan hiburan itu antara lain melarang penyiaran atau persembahan hiburan ketika waktu solat. Ia juga melarang penggunaan istilah dan penulisan lirik yang bercanggah dengan Islam atau yang dianggap melalaikan pendengar. Penggubalan garis panduan itu turut melibatkan Jawatankuasa Majlis Fatwa Kebangsaan.

Malangnya ia seakan ditolak mentah-mentah oleh kerajaan. Walau pun menggunakan istilah 'menangguhkan', tempoh penanggguhan itu tidak diketahui bila akan berakhir. Apa yang pasti setelah lebih empat tahun berlalu, rakyat belum diberitahu sejauh mana perkembangan �kajian mendalam� oleh Rais itu.

Mungkin hasrat sebenar beliau dapat difahami dari kata-katanya ketika itu.

"Sebarang usaha untuk melaksanakan undang-undang yang hakikatnya berkaitan agama terhadap industri muzik dan hiburan sebagai lebih daripada polis moral yang amat mengikuti undang-undang.

Umno tolak hukum Islam

"Melaksanakan peraturan keagamaan seperti 'apa yang boleh dan tidak boleh dibuat', bertentangan dengan Artikel 8(a) Perlembagaan Persekutuan berkaitan prinsip kesaksamaan semua rakyat dalam undang-undang,"katanya (Berita Harian, 28 Mei 2005).

Ya, mungkin bagi Umno, wasiat Raja-Raja Melayu bahawa Islam itu Agama Persekutuan akan dijunjung hanyalah selagi mana Islam itu tidak bercanggah dengan peruntukan lain dalam Perlembagaan?

Keenam, Kabinet April lalu memutuskan anak-anak kekal menganut agama asal ibu bapa masing-masing semasa berkahwin walau pun ibu atau bapa memeluk Islam. Keputusan itu kemudiannya ditempelak para mufti dan agamawan sebagai membelakangkan kepentingan Islam. Mereka berpendapat Kabinet sepatutnya terlebih dahulu mendapatkan pandangan Islam sebelum membuat keputusan itu. Ia juga tidak diperkenankan Majlis Raja-Raja Melayu yang bersidang bulan lalu.

Ada banyak lagi contoh dalam senarai perkara yang boleh dikategorikan sebagai tindakan Umno yang bercanggah dan menghina Islam. Jika mahu dimuatkan kenyataan para pemimpin Umno yang menolak hukum Islam, khususnya hudud, ia akan menjadi terlalu panjang.

Ada sebuah buku bertajuk "Mahathir anti-Islam" diterbitkan Dewan Pemuda PAS Pusat (2002) memuatkan sebahagian kenyataan, terutama oleh bekas perdana menteri, Tun Dr Mahathir mengenai perkara itu.

Sebagai kesimpulan, sudah tidak sukar diakui betapa sikap dan perbuatan sebilangan pemimpin Melayu-Islam sendiri sebenarnya yang menjadi punca penghinaan terhadap Islam, termasuk oleh bukan Islam. Sepertimana ditegaskan Tok Guru, apabila pemimpin Islam sendiri tidak menerima gagasan Islam dalam hidup atau sebagai dasar parti dan kerajaan yang mereka pimpin, apa peliknya bila bukan Islam mempertikaikan Islam?


ghuraba`

Rasulullah bersabda (yang artinya), "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba')."(hadits shahih riwayat Muslim)

"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka."(hadits shahih riwayat Ahmad)

"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak."(hadits shahih riwayat Abu Amr Ad Dani dan Al Ajurry)

Hiraq Karmila

Hiraq Karmila
Makanan Sunnah (014 8290036) (FAHMI)